iklan

close

Rabu, 24 Januari 2018


ANGKASABOLA  ||   Henrikh Mkhitaryan telah resmi menjadi pemain Arsenal. Kehadiran pemain asal Armenia tersebut terbilang kurang mendapat apresiasi karena ia hanya menjadi 'korban' pertukaran Alexis Sanchez yang hengkang ke Manchester United.

Berbeda dengan Alexis Sanchez yang mendapat sambutan luar biasa dan melahirkan optimisme. Sanchez dipercaya akan menambah daya gedor Manchester United dalam upaya mencapai gelar juara di masa yang akan datang.

Hal itu memang masuk akal. Selama bermain di Arsenal, Sanchez merupakan pemain yang memiliki peran sangat besar. Ia merupakan pemain terbaik Arsenal musim lalu dan juga terpilih sebagai pemain terbaik The Gunners pada musim 2014/2015.

 SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA!!
Sementara itu, Mkhitaryan adalah pemain yang ‘terbuang’ dari skuat MU. Pemain 28 tahun tersebut terakhir kali bermain di Manchester United di Premier League pada bulan Desember tahun lalu saat menghadapi Southampton.  

Tapi bagaimanapun, Mkhitaryan tak bisa dikatakan sebagai pemain yang buruk-buruk amat. Di awal musim ini, mantan pemain Borussia Dortmund tersebut telah membuktikan perannya di dalam tim dengan menyumbangkan lima assist dan mencetak satu gol. Tapi kemudian performanya menurun drastis ketika memasuki bulan ketiga di Premier League.

Ada beberapa perkara yang membuat Mkhitaryan tersingkir di bawah asuhan Jose Mourinho. Selain performanya yang menurun tentu saja, ia kalah bersaing dengan pemain lain. Sementara itu Jesse Lingard ketika dipasang sebagai gelandang serang performanya jarang mengecewakan.  

Di Arsenal nanti, Mkhitaryan memang harus mampu membuktikan bahwa ia pantas mendapat tempat utama di dalam skuat Arsene Wenger pasca kepergian Sanchez. Untuk itu, Mkhitaryan harus bekerja keras.

Komitmen Mkhitaryan




Soal hasrat Mkhitaryan bermain di Arsenal sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Sudah lama ia menyatakan ingin bermain bersama klub asal London tersebut.

Setelah resmi menjadi penggawa Arsenal, Mkhitaryan menyatakan bahwa bergabungnya ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.

"Saya sangat senang akhirnya kita bisa menyelesaikan kesepakatan ini dan saya sangat senang berada di sini. Ini adalah mimpi yang jadi nyata karena saya selalu bermimpi bermain untuk Arsenal. Sekarang saya di sini, saya akan melakukan yang terbaik untuk klub ini untuk menciptakan sejarah," ucap Mkhitaryan.

Pernyataan seperti itu memang kerap terlontar dari pemain baru di klub mana saja. Alexis Sanchez yang gabung dengan Manchester United juga bisa mengatakan perkataan seperti itu.


Namun apa yang dikatakan Mkhitaryan ini konsisten dengan apa yang dikatakan sembilan tahun lalu.  Ketika masih bermain di kampung halamannya bersama Pyunik Erevan, Mkhitaryan pernah menyatakan pada UEFA.com bahwa Arsenal adalah klub favoritnya. Ia mengatakan ingin bermain di Arsenal pada suatu saat nanti.

"Tim favorit saya adalah Arsenal. Saya suka dengan gaya permainan mereka yang menyerang dan cepat," kata Mkhitaryan pada tahun 2009.  

"Lebih dari itu, Arsene Wenger memberikan kepercayaan pada pemain muda sekaligus menuntut hasil secara bersamaan. Saya suka dengan itu dan saya ingin suatu hari nanti bermain di sana."

Pernyataan tersebut akhirnya terwujud pada tahun 2018 ini. Pernyataan tersebut paling tidak bisa memberikan sedikit gambaran terhadap komitmen besar Mkhitaryan pada Arsenal ke depannya.

Pemain yang Diharapkan Wenger




Wenger sendiri membutuhkan pemain dengan komitmen tinggi, pekerja keras, dan posisi yang terdapat pada diri Mkhitaryan. Pemain sepertinya yang selalu diharapkan pelatih 67 tahun tersebut agar bergabung dengan timnya.

Soal etos kerja Mkhitaryan telah terbukti sepanjang profesinya sebagai pemain profesional. Salah satu buktinya yaitu ketika masih bermain di Shakhtar Donetsk. Bersama klub di Ukraina tersebut, Mkhitaryan tidak serta merta langsung mendapat kepercayaan masuk tim utama meskipun sebelumnya menjadi pemain fenomenal di Liga Utama Armenia.

Ia harus tetap bekerja keras untuk mendapat tempat utama di Shakhtar. Ketika kepercayaan dari pelatih tak kunjung menghampirinya, Mkhitaryan hingga memutuskan tinggal di tempat latihan. Hal itu dilakukan agar ia lebih fokus dalam mengasah kemampuannya.

Kerja kerasnya tersebut akhirnya terjawab. Di musim ketiganya bersama bersama Shakhtar menjadi musim terbaiknya. Ia sanggup mencetak 25 gol hanya dalam 29 penampilan. Jumlah gol tersebut lantas membawanya memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Primer Ukraina dalam satu musim saja. Selain itu, ia juga mengantarkan Shakhtar menjadi juara tiga kali dalam empat musim.

Setelah dari Shakhtar, Mkhitaryan diboyong Borussia Dortmund dengan harga 25 juta euro. Ketika di bermain Bundesliga, ia juga menyabet gelar pemain terbaik pada musim 2015/2016 setelah menyumbangkan 10 gol dan 15 assist. Performanya yang seperti itu yang membuat Manchester United kemudian rela menebusnya senilai 42 juta euro.

Belum genap dua musim Mkhitaryan mengenakan seragam The Red Devils. Sayangnya, ia sudah tidak mendapatkan kepercayaan di MU. Keputusan meninggalkan Old Trafford pada bulan Januari ini tentu bukan pilihannya, karena ia sebenarnya masih ingin merebutkan tempatnya di tim utama. Namun Mourinho sudah terlanjur ngebet ingin mendapatkan Sanchez dari Arsenal dan Mkhitaryan harus menjadi korban pertukaran.

Kehadiran Mkhitaryan di Arsenal mendapat sambutan baik. Wenger percaya dengan pemain yang punya komitmen itu akan lebih baik untuk timnya daripada memiliki pemain kelas dunia tapi tidak punya daya juang bersama-sama The Gunners.


"Saya sangat bersemangat mendapatkan pemain yang bisa berkomitmen dan fokus. Dia juga vital karena berpengalaman sehingga bisa berkontribusi untuk membantu banyak pemain muda kami yang sangat bagus,"  tutur Wenger menyambut kedatangan Mkhitaryan.


Pemain yang Dibutuhkan Arsenal




Mkhitaryan adalah pemain yang tepat untuk menggantikan peran Alexis Sanchez. Meskipun statistiknya memang kalah dari Sanchez, tapi Mkhitaryan punya potensi menjadi pemain penting di Arsenal.

Sama dengan Sanchez, Mkhitaryan bisa menempati berbagai posisi. Ia bisa ditempatkan sebagai pemain sayap dan juga gelandang serang. Hanya saja, Mkhitaryan belum pernah diposisikan sebagai penyerang di dalam kotak penalti. Tapi jika dibandingkan Sanchez, Mkhitaryan lebih punya keseimbangan dalam membantu barisan pertahanan.

Dalam formasi 4-2-3-1 yang kerap diterapkan di Arsenal, Mkhitaryan bisa menempati tiga posisi di belakang penyerang.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, Wenger kerap memasang Alex Iwobi dan Danny Welbeck untuk menopang penyerang. Namun dua pemain tersebut tidak mampu bekerja dengan baik. Akibatnya, barisan serang Arsenal sering mengalami kebuntuan.

Nah, jika Mkhitaryan dalam kondisi terbaiknya, ia adalah pemain yang tepat untuk menempati posisi tersebut.  Ia memiliki kemampuan menggiring bola yang baik, kemampuan mendistribusikan bola di tengah, ia juga memiliki akurasi umpan yang bagus, dan yang tak kalah penting adalah visinya dalam mengembangkan permainan.

Hal itu tentunya akan menjadi keuntungan bagi lini serang Arsenal. Alexandre Lacazzette yang sejauh ini belum maksimal perannya bisa mendapatkan aliran bola yang memadahi untuk mencetak gol. Apalagi jika Arsenal berhasil mendapatkan Pierre-Emerick Aubameyang, barisan serang Arsenal yang ditopang Mkhitaryan tentu akan lebih menakutkan