iklan

close

Senin, 18 Desember 2017

Pengemis di Tiongkok Kini Bisa Terima Uang Dengan Kode QR


ANGKASABOLA  ||  Jakarta Kemajuan teknologi saat ini memudahkan kita untuk melakukan apapun bahkan dalam melakukan transaksi sekalipun. Tanpa harus repot membawa uang tunai atau dompet, kamu bisa melakukan transaksi hanya dengan membawa smartphone dan melakukan pindai kode QR.

Di Tiongkok sendiri cara scan kode QR untuk transaksi bisa juga digunakan kepada para pengemis. Kode QR kini sudah menjadi alat transaksi bagi para pengemis jika kamu tak memiliki uang receh atau uang tunai. Hal yang perlu kamu lakukan hanya melakukan scan pada kode QR yang dicetak dan transfer sejumlah uang kepada akun pengemis tersebut.

Pemandangan semacam ini biasa ditemukan di kota besar seperti Jinan dan Beijing. Media lokal telah menyebarkan informasi mengenai pengemis yang pintar akan kemajuan teknologi tersebut. Bahkan di Tiongkok sendiri melihat pengemis mempunyai ponsel bukanlah pemandangan yang langka di sana.

Biasanya para pengemis berkumpul di area yang populer dengan kehadiran para turis. Selain itu, mereka biasanya meminta-minta sambil memegang cetakan kode QR.
Orang-orang yang menggunakan Alipay, Wechat Wallet, dan pembayaran via ponsel lainnya bisa dilakukan dengan hanya melakukan scan dan memberikan donasi kepada para pengemis.


Mendapat sejumlah uang dari bisnis lokal


Meskipun begitu, kode QR nampaknya tak hanya menjadi ladang pendapatan bagi para pengemis yang menggantungkan nasibnya pada keberuntungan. Para pengemis juga diberikan pendapatan lain dari bisnis lokal.

Mereka akan dibayar untuk setiap kode QR yang dipindai oleh orang-orang yang berbaik hati memberikan donasi kepada mereka.

Nantinya, para pengusaha lokal akan menggunakan hasil pemindaian itu untuk mengumpulkan data dan profil orang. Pengusaha tersebut bisa memberikan banyak iklan kepada akun pengguna yang bersangkutan.

Oleh karena itu, biasanya para pengimis di Tiongkok justru lebih gencar membuat orang-orang melakukan pindai terhadap kode mereka. Orang-orang yang lewat tak selalu harus dipaksa memberikan uang saat melakukan scan kode.


Penghasilan seminggu bernilai 9 juta lebih

Para pengemis yang melakukan usaha keras untuk mengajak orang melakukan scan akan dibayar sampai dengan 1.5 yuan. Jika dijumlahkan dengan 45 jam bekerja selama seminggu hal ini dapat menghasilkan uang bulanan sebesar 4.536 yuan atau setara dengan 9 juta lebih.

Di Tiongkok sendiri cara transaksi dengan menggunakan scan barcode kode QR sudah menjadi hal yang biasa di masyarakat. Malahan mereka disebut sebagai ekonomi tanpa uang atau 'codeconomy'.

Tiongkok sendiri merupakan negara yang meumulai transisi ekonomi bebas tunai lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Bahkan cara transaksi ekonomi seperti ini 50 kali lebih besar digunakan di Tiongkok dibandingkan di Amerika.