ANGKASABOLA || Legenda Fiorentina, Gabriel Batistuta baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya sempat putus asa dengan kondisi kakinya dan bahkan sempat meminta kepada dokter untuk melakukan amputasi.
Batistuta dikenal sebagai penyerang hebat di masanya ketika dia bermain untuk Fiorentina mulai tahun 1991 hingga tahun 2000, di mana dia mencetak 168 gol.
Setelah gagal mencapai impiannya meraih scudetto bersama Fiorentina, Batistuta memutuskan pergi dan bergabung dengan AS Roma pada tahun 2000. Batistuta pergi setelah Roma mencapai kesepakatan senilai 36,2 juta euro.
Di musim pertamanya bersama Roma, Batistuta sukses mewujudkan mimpinya dengan membawa Giallorossi menjuarai Serie A untuk pertama kalinya sejak 1983. Namun di tahun terakhirnya di Roma, yakni pada 2003, Batistuta dipinjamkan ke Inter Milan sebelum akhirnya gabung Al-Arabi.
Namun di balik kisah sukses itu, Batistuta memiliki kisah memilukan usai pensiun. Masalah pergelangan kaki yang dia alami sempat membuatnya tak bisa berjalan dan harus menggunakan suntikan penghilang rasa sakit dan sempat meminta dokter untuk mengamputasi kakinya.
"Saya mengalami masalah serius dengan pergelangan kaki saya. Sendi tiruan dipasang untuk membantu saya. Mobilitas saya buruk, tapi untungnya saya tak lagi dalam merasakan banyak kesakitan lagi," ujarnya.
"Untuk sementara waktu, sulit bahkan untuk bangun dan pergi ke kamar mandi. Saya minum banyak obat penghilang rasa sakit. Rasanya seperti di penjara," tambahnya.
"Saya juga berpikir untuk membiarkan kaki saya diamputasi. Suatu hari saya pergi ke sebuah klinik dan mengatakan kepada dokter bahwa saya tak bisa menahan rasa sakit lagi, jadi saya bertanya kepada mereka apakah amputasi bisa dilakukan," tandasnya.